Rancangan undang-undang penanganan limbah di Italia didukung oleh 181 senator dengan 2 menolak dan 16 abstain. Tujuannya untuk mengurangi limbah satu juta dari sekitar lima juta ton limbah setiap tahunnya.
Menurut Maurizio Martina, Menteri Pertanian Italia, pengurangan limbah menjadi fokus dari pameran internasional Expo Milano pada tahun 2015. Mengurangi kelaparan dan limbah makanan di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak terbatas pada Italia saja, Food and Agricultural Organisation (FAO) memperkirakan bahwa beberapa sepertiga makanan dibuang sia-sisa di seluruh dunia. Limbah makanan di Eropa naik sekitar 40 persen. "Makanan yang terbuang di Eropa bisa memberi makan 200 juta orang," jelas FAO dalam BBC (03/08).
Ini bukan pertama kalinya Italia telah bertindak tegas atas masalah kelaparan dan limbah makanan. Tiga bulan yang lalu, pengadilan tertinggi memutuskan bahwa mencuri makanan dalam jumlah sedikit untuk mencegah kelaparan bukanlah suatu kejahatan.
Pemerintah Italia juga akan memberikan insentif kepada pemilik usaha yang mendonasikan sisa makanannya. Undang-undang ini akan memberikan potongan pajak serta beragam insentif, tergantung dari donasi yang diberikan. Selain itu, petani juga dapat memberikan hasil panen yang tidak dapat dijual untuk amal.
Kementerian Pertanian menghabiskan sekitar 1 juta euro untuk meneliti cara-cara inovatif untuk mencegah pembusukan dan memperpanjang umur simpan dalam paket pengiriman makanan jarak jauh. Juga kampanye informasi publik yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan makanan.
![]() |
Pengunjung dapat membungkus sisa makanan mereka dari restoran sehingga dapat meminimalisir limbah makanan.
Awal tahun ini supermarket di Prancis juga memiliki perarturan untuk kurangi limbah. Akan tetapi ada perbedaan diantara kedua negara ini. Prancis justru memberikan denda bagi mereka yang tidak menyumbangkan sisa makanannya. Sedangkan Italia lebih mendorong perubahan perilaku yang lebih baik tanpa denda.
Limbah makanan juga menjadi permasalahan negara lain seperti Qatar. Beberapa restoranpun telah mengenakan denda bagi pengunjung yang tak menghabiskan makannya. (lus/odi)